Kamis, 20 Januari 2011

Capung, Sumber Inspirasi Insinyur Pesawat

Mungkin kalian tahu bahwa dari 6 jenis capung yang ada, semua dapat dijumpai di Indonesia. Tapi tahukah kalau para ahli pesawat sempat berguru pada dragonfly ini?

Membedah Puluhan Capung
Siapa yang tak tertarik dengan makhluk Allah yang satu ini? Mata, sayap, dan tubuh, semua menakjubkan. Bukan hanya ahli serangga yang terpukau. Tapi, para ahli pesawat pun ikut melirik. Mereka terinspirasi untuk membuat pesawat yang bentuknya mirip capung. Hal itu dilakukan oleh para insinyur dari pabrik pembuat pesawat Giroskop. Selama bertahun-tahun mereka membedah dan menganalisa puluhan jenis capung. Meski kini helikopter telah berhasil dibuat dengan teknologi yang kian canggih, namun para ahli tetap angkat tangan. Ya, ciptaan mereka masih jauh dibandingkan Capung ciptaan Allah.

Capung vs Helikopter
Berikut ini adalah lima dari sekian banyak kelebihan capung dibanding helikopter.

Capung
  1. Bisa terbang tanpa pilot.
  2. Memiliki 30.000 mata mikro yang bisa melihat ke segala arah.
  3. Teknologi capung sejak 320 juta tahun yang lalu sama persis dengan yang sekarang.
  4. Di depan mata capung terdapat garis horizontal maya pada posisi tetap. Sehingga pada posisi apapun capung terbang, ia selalu berada pada posisi kepala sejajar dengan garis horizontal.
  5. Selama dalam penerbangan, rambut-rambut di antara badan dan kepala menggerakkan sel-sel saraf. Kemudian mengirimkan informasi ke otot-otot untuk mengatur kecepatan terbang. Apakah terbang lambat, cepat, menukik, berbalik arah, atau berhenti.
Helikopter
  1. Tidak bisa tanpa pilot.
  2. Kaca spion helikopter hanya bisa melihat ke 4 arah.
  3. Sedang teknologi helikopter berkembang secara bertahap sesuai dengan kemajuan teknologi manusia.
  4. Tidak bisa.
  5. Hanya terbang sesuai perintah pilot.
Bagaimana dengan Kecepatannya?
Serangga kecil dengan panjang sekitar 5 cm itu tidak secepat helikopter yang panjangnya sekitar 12 meter. Capung bisa terbang dengan max speed 50 km/jam. Ya, inilah ciptaan Allah, tak ada yang mampu menandinginya.











Sabaruddin (2005). Takjub Bukti kebesaran Allah. Jakarta: Penerbit Aku Anak Saleh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar